Pendidikan vs Pandemi Covid-19


Pendidikan vs Pandemi Covid-19


pendidikan, pandemi covid-19, corona

Pandemi covid-19 sudah tidak asing lagi dalam mata dan pikiran kita. Setiap tayangan televisi pun selalu diberitakan oleh wabah virus yang semakin menyebar luas di berbagai Negara. Pandemi Corona Virus Disease 2019 atau yang sering kita sebut sebagai covid-2019 sangatlah merubah segalanya. Penyebaran yang cepat dan korban yang semakin meningkat sempat membuat masyarakat Indonesia mengalami rasa panik berlebih sehingga di awal hadirnya covid-19 banyak sekali ketidakseimbangan pangan di berbagai daerah, hingga kebutuhan perlindungan seperti handsanitizer dan masker sulit di dapatkan. Selain itu, perubahan yang terlihat akibat hadirnya covid-19 yaitu pada ranah pendidikan.
Pasalnya, dengan adanya berbagai kebijakan seperti Work From Home (WFH), sosial distancing, lockdown, PSBB, dan PJJ membuat para pemuka pendidikan membolak balikkan pikirannya agar pendidikan di Indonesia tetap bertahan sebagaimana mestinya. Saat ini, berbagai aktivitas pendidikan beralih pada pembelajaran jarak jauh, seperti sistem daring (dalam jaringan), sistem luring (luar jaringan), penggunaan media whatsApp group, aplikasi zoom, google classroom, dsb. Bahkan, Kemendikbud RI sejak tanggal 13 April 2019, memberikan fasilitas program jadwal tayangan televisi TVRI “Belajar di Rumah” untuk mempermudah peserta didik dalam mendapatkan ilmu pengetahuan selain dari perangkat seluler.
Hadirnya program belajar dirumah tentunya mengundang perbincangan bagi para orang tua, khususnya bagi peserta didik PAUD dan Sekolah Dasar yang masih membutuhkan bimbingan intens dari guru. Pengaruh positifnya dapat kita ambil bahwa peran orang tua sangat diperlukan oleh anak ketika belajar di rumah, sehingga kedekatan antara anak dan orang tua semakin intim. Orang tua jadi tahu dan paham betul sejauh mana putra-putrinya mengenyam ilmu yang diperoleh di sekolah. Bagi tingkatan SMP dan SMA, hadirnya PJJ masih bisa di tolelir, karena mereka ada di fase transisi menuju tahap kedewasaan. Terlebih lagi di tingkatan Perguan Tinggi, banyak sekali hal positif yang didapat, bagi anak rantau bisa menghemat biaya pola keseharian bahkan untuk sewa penginapan (kos-kosan). Akan tetapi, tak sedikit pula pengaruh negatif dari hadirnya PJJ, diantaranya keluhan peserta didik dan orang tua atas pemberian banyak tugas dari guru maupun dosen yang dibebankan pada peserta didik maupun mahasiswa. Terlebih lagi jika pengumpulan tugas harus cepat dan tepat pada waktunya.
Nadiem Makarim sebagai Mendikbud RI menegaskan bahwa, sesungguhnya yang perlu dicatat dalam keadaan seperti ini adalah pemberian pendidikan yang bermakna, anak jangan dibebani dengan tugas. Maka dari itu, dengan adanya tayangan TVRI diharapkan dapat membantu peserta didik dalam belajar agar menjadi bermakna dan menyenangkan. Tetapi, meskipun adanya tayangan TVRI tugas dari guru pun tetap berdatangan sehingga tugas peserta didik pun menjadi double. Alih-alih datangnya berbagai keluhan orang tua dan peserta didik mengenai tugas, para pendidik pun bimbang, adanya pandemi covid-19 sangatlah berat. Pasalnya memikirkan nilai bagi setiap peserta didik ketika hanya mengandalkan tugas secara daring tidaklah mudah. Apalagi jika dikaitkan dengan adanya kurikulum 2013 yang tidak hanya mengedepankan aspek kognitif saja. Hal ini, jelas adanya perbedaan yang sangat signifikan dari proses pembelajaran secara tatap muka dan secara online/jarak jauh.
Lulusan tingkatan pendidikan di tahun 2020 baik itu PAUD, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi bisa dikatakan tidak maksimal. Tetapi hal ini juga perlu dipikirkan ulang, bahwa luaran tiap-tiap tingkatan pendidikan setiap tahunnya memang pasti berubah disetiap tahunnya, baik itu secara kuantitas maupun kualitas. Hanya saja, tentu akan berdampak pula pada pendidikan di Indonesia yang notabene nya harus selalu dalam bimbingan. Bahkan kedepan bisa jadi harus ada gebrakan khusus untuk para lulusan-lulusan baru khususnya dijenjang Perguruan Tinggi yang kemudian akan berkecimpung dengan lapangan pekerjaan.
Apakah yang akan terjadi pada pendidikan di Indonesia yang selanjutnya? Yang jelas harapan kami sebagai warga negara Indonesia selalu baik. Dan saat ini yang dibutuhkan adalah kerjasama yang baik antara peserta didik, orang tua, guru/dosen harus lebih intens. Karena ilmu dapat diperoleh dimana saja dan kapan saja selagi kita masih ada.
Stay at home , stay safe, stay healty, stay spirit and believe that Allah always with us!




0 Response to "Pendidikan vs Pandemi Covid-19"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel