Indonesia Dijajah? Inilah Akibatnya!

Indonesia Dijajah? Inilah Akibatnya!


indonesia, dijajah, akibat


Kita telah mengetahui bahwa bangsa Indonesia dikenal dengan penduduk yang menempati wilayah Nusantara dan telah memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka dari penjajahan asing sejak 17 Agustus 1945. Itu artinya, sejak saat itulah Bangsa Indonesia dinyatakan lahir secara formal. Sebelum mencapai kemerdekaan, tentunya bangsa Indonesia dalam kondisi terjajah oleh bangsa asing, khususnya bangsa Eropa. Padahal, sebelum terjadinya penjajahan oleh bangsa Barat, penduduk yang ada di Nusantara ini adalah penduduk kerajaan-kerajaan atau kesultanan-kesultanan yang sejahtera dan merdeka.
Secara umum, terdapat dua faktor yang mengakibatkan penduduk Nusantara dijajah oleh bangsa Barat, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal merupakan kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya sehingga bangsa lain dapat masuk untuk menguasai serta memonopoli perdagangan. Sedangkan, faktor eksternal merupakan  kondisi yang terjadi di negara-negara penjajah khususnya di Eropa, sehingga mereka melakukan ekspedisi dan ekspansi ke seluruh dunia hingga mendarat di wilayah Nusantara. Bangsa-bangsa Barat yang menjajah ke wilayah Asia Tenggara termasuk wilayah Nusantara yang saat ini kita kenal sebagai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) secara berturut-turut adalah Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda. Umumnya, di wilayah Asia mereka membagi wilayah kekuasaan atau koloni; misalnya Spanyol memusatkan koloninya di kepulauan yang saat ini menjadi Negara Philipina, Inggris memusatkan di India, dan Belanda memusatkan di Indonesia. Sejumlah faktor eksternal lain yang menyebabkan bangsa Barat datang ke wilayah Nusantara termasuk Indonesia, yaitu
1.   Berkembangnya kepercayaan yang dilahirkan dari ajaran Copernicus bahwa dunia ini bulat, tidak datar sebagaimana ajaran yang telah berkembang sebelumnya.
2.  Adanya masa renaissance di Eropa yang ditandai dengan munculnya kebebasan bagi setiap orang untuk berkreasi.
3.  Munculnya Islam sebagai kekuatan baru di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara yang berhasil mengasai jalur perdagangan (pintu yang menghubungkan antara dunia Timur dan Barat).
4.    Penjajahan mereka ke Timur dilandasi oleh semangat Reconquesta, yakni perang salib dengan tujuan menaklukan orang yang pernah mengalahkan mereka yaitu Islam.
5.    Adanya perjanjian Tordessilas yang ditandatangani 7 Juni 1494.
Bangsa Asing menjajah Indonesia tidak sepenuhnya dari faktor eksternal, melainkan dari faktor internal sebagai berikut:
1.    Terjadinya kontak hubungan perdagangan antara penduduk pribumi dan orang asing.
2.  Penduduk Indonesia adalah penghasil rempah-rempah yang sangat diperlukan oleh orang-orang Barat.
3.    Kondisi penduduk nusantara masih berupa kerajaan-kerajaan kecil yang sangat rentan dengan persaingan dan diantara mereka terdapat ambisi untuk saling menaklukan.

Akibat Praktik Penjajahan Bangsa Barat Bagi Penduduk di Wilayah Nusantara

     Praktik penjajahan secara umum memiliki karakteristik yang sama yakni menciptakan situasi dan kondisi tidak nyaman, tidak merdeka, dan adanya konflik-konflik antar warga pribumi sehingga terjadi perpecahan. Akibat penjajahan berdampak pada aspek ekonomi, politik ideologi, dan sosial budaya.
1.    Bidang Ekonomi
Kondisi perekonomian penduduk Nusantara sangat parah pada masa penjajahan, terutama sejak diberlakukannya Sistem Tanam Paksa oleh Pemerintahan Hindia Belanda. Kebodohan, kemiskinan, kesengsaraan, dan kelaparan telah menimpa hampir seluruh penduduk yang ada diwilayah Nusantara. Kondisi ini desebabkan karena beban pajak yang memberatkan, gagal panen, kerja rodi, dan bentuk tekanan lain yang kerap dirasakan oleh penduduk.
2.    Bidang Politik dan Ideologi
Pemerintah Hindia Belanda menerapkan aturan yang keras terhadap para aktivitas atau kaum pejuang yang berjuang melalui partai politik. Ketika militer Jepang menduduki Indonesia, rupanya Jepang telah belajar dari Pemerintahan Hindia Belanda. Pemerintah militer Jepang dengan keras melarang seluruh kegiatan partai politik karena dianggap membahayakan eksistensi militer Jepang di Indonesia.
3.    Bidang Sosial Budaya
Akibat penjajahan ditandai dengan kondisi melemahnya kekuasaan feodal atau raja-raja dan bangsawan. Kondisi ini terjadi pada abad ke-20, dimana hampir seluruh kerajaan di Nusantara telah tunduk kepada kekuasaan penjajah Belanda. Kelompok raja-raja telah kehilangan fungsinya sebagai pemimpin dan penggerak perlawanan. Akhirnya, banyak rakyat yang langsung berjuang berjuang melawan penjajah karena mereka merasakan kesengsaraan.
Pada saat itu, munculah perlawanan rakyat dalam bentuk huru-hara menentang sistem pemungutan pajak yang terlalu memberatkan rakyat, perjuangan dilanjutkan melalui jalur keagamaan karena melalui perjuangan yang dilandasi oleh keimanan terhadap ajaran agama (Islam) inilah maka perjuangan mereka tidak akan sia-sia. Ditengah perjuangan untuk mencapai kemerdekaan ini, pemerintah Hindia-Belanda membuat aturan yang secara sosial budaya sangat merugikan kaum pribumi. Pemerintah Hindia Belanda membagi tiga golongan masyarakat yang berakibat pada pengakuan hak dan kewajiban. Golongan tersebut yaitu golongan pertama adalah golongan Eropa termasuk Belanda, golongan kedua adalah kelompok Timur Asing, dan golongan ketiga adalah kaum pribumi. Akibat dari kebijakan dalam kependudukan ini, tentu berdampak pada kaum pribumi.

0 Response to "Indonesia Dijajah? Inilah Akibatnya!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel